Sunday, March 20, 2016

LOK CAN - Batik Tulis Rembang kuno (4)

SPECIFICATION :
Name of Motive : LOKCAN - Batik Tulis
Origin                :  Rembang - Central of Java - Indonesia
Process             :  Hand Drawn

Dimension        :  160 X 96 Cm
Type                  :  Sarong 

Material             :  China's SILK 
Color                 :  Beige                  
Ink                     :  Single color - Black
Ornament          :  Floral & Fauna
Age estimated  :  +/- 150 tahun
Condition          : some parts have tiny holes.
Place founded   :  Lombok - Indonesia.


NOTE : 
Batik Rembang ke-4 semakin beda dengan ke-3 lainnya. Beberapa ornamen gaya sisir masih tetap dipertahankan. Burung mitologi 'Hong' menjadi motif utama. Bahkan ditampilkan dalam jatah bidang terbesar dengan beda rupa gambar, versi ikonik dan abstrak. Dan pada kolom petakan lajur horisontalnya. Pada bidang besar tidak terlihat varian daun model pakis (Fern).Malah di variasi lagi dengan bentuk kelopak bunga beda. Termasuk model daun bergerigi dan terkesan berduri. Bisa jadi ini merupakan inisiatif dari pengrajin batik. Atau mengadopsi beberapa tanaman khas yang ada di daerah bersangkutan.

Kolom petak panjang pembatas pinggir juga selain agak mirip dengan tipe batik tulis ke-3 juga ada sedikit penambahan rupa sepasang triple lentikan khas. Pada alur kolom tengah yang pada pemakaian busana garis motif ini menempati posisi lurus bokong pemakai-nya. Terdapat ornamen bentuk-bentuk geometris. Memodifikasi bentuk segitiga sama kaki. Dengan isen-isen (pemanis hias isi) berupa gambar flora dan tepat tengah berupa belahan ketupat. 
Over-all, kondisi batik tulis ke-4 ini lebih terbilang paling baik dari yang lain. Sekalipun menggunakan tinta tunggal hitam. Namun pada beberapa goresan motif tertinggal jejak warna biru. Kemungkinan ini efek campuran warna tinta. Atau malah luntur? Tapi jika dikaitkan dengan nama Lokcan...secara lafal lain Luk Cuan, Yang menarik justru jika dikaitkan asal etimologi-nya.. LokCan dua frasa asal LO berarti biru..dan CAN bermakna Sutera. Hal ini jika merunut asal referesi LO-CAN. Sehingga dari poin ini sekalipun bukan jadi kesimpulan akhir, bisa jadi warna dasar asal kain sutera ini biru...kemudian di warnai krem/beige. Setidaknya ini bisa menjadi prediksi dan dalil untuk penelitian LokCan sebagai khazanah perkembangan tekstil tanah air.

Catatan tambahan :
Perihal konotasi Lok Can yang dimaknai sebagai batik "sutera biru". Ada satu kanal lain yang secara gamblang menyebutkan asal warna tanaman tertentu sebagai bahan warna batik alami. Yaitu Tarum. alias vegetasi tanaman indigo (indigofera) sejenis tanaman perdu, kategori polong-polongan (Fabaceae). Menariknya bagian yang menghasilkan warna Biru(indigo/nila) adalah pada daun-nya. Tanaman ini sudah lama dikenal dalam geliat industri batik Indonesia. Dijuluki 'tanaman Cat'. Selain bersifat bahan alami, juga merupakan tanaman khas indonesia. Untuk 1 jenis spesifik, tentu saja. 

foto tarum bernama latin Indigofera tinctoria
Tarum atau indigofera dikatakan juga sebagai komoditas dagang yang penting. Sebab telah menjadi sektor pendukung industri di dunia. Sehingga wajarlah dimaknai sebagai tanaman eksotis yang cukup memberi dampak peradapan. Disamping itu tanaman ini juga memilikii fungsi pengobatan di bidang Herbalogi. 
Dugaan kuat sementara, sekaligus menjadi alibi, bahwa rembesan dan kesan luntur yang JELAS berwarna biru di kain ini mempertegas asumsi dan gulir analisa saya sebelumnya. Bahwa Lok Cuan tidaklah bermakna asal konon identik Sutra biru asal China. Tapi merujuk pada nama tanaman buah lokcan atau berembang. Sebagai salah satu jenis vegetasi kelompok mangrove(bakau). Dan ditampilkan secara atribut ikonik motif batik. Sementara konotasi "batik Biru" lebih mengarah pada asal bahan warna.

Seperti paparan saya diatas. Pada koleksi batik lokcan(4) ini tidak terdapat untaian helai daun pakis (fern). yang awalnya saya pikir juga merujuk pada motif itu didedikasikan terhadap tanaman pendukung pangan. menu sayuran Paku. Malah pada kanal web/blog lain dimaknai sebagai untaian bulir Padi. Semata kemiripan pada untai bentuk lambang Padi dan Kapas. Standar logo-logo khas institusional di Indonesia.
Sementara pada tiga koleksi batik lokcan lain sangat mudah menandai bentuk daun fern itu (liat inset dan tanda lingkar kuning). Indikasi dan gulir analisa ini semakin menguatkan. Apalagi jejak warna biru di beberapa sudut semakin menambah penguat dalil dan lacak pemecah misteri terselubung pada batik lokcan. Dan harapannya tentu saja wacana ringkas ini dapat menjadi poin pencerah.
Ah..sejenak membayangkan sungai CiTarum... masih adakah vegetasi keren ini berjebul sebagai penghias barikade sempadan disana? Atau mungkin dibabat lenyap...hingga sandang sekedar nama.  





Perhatikan baik-baik sesuai corak motif dan penanda poligon beda warna.
1. Burung Hong petak atas sangat abstrak
2.Burung Hong dipetakan biru juga agak semi-abstrak
3.  Burung Hong di petak vertikal
Kuning agak ikonik.
4. pada lingkaran
Pink terdapat 1 tampilan bunga yang berdiri sendiri. lebih menyerupai kantong semar. Sehingga secara posisi balansi tidak simetris. Tapi seperti ungkapan umum justru ini ciri keunikan khas batik tulis.





** Perhatikan seksama..., warna-warna biru terlihat pada beberapa tampilan motif.  Apakah fenomena yang terlihat sebagai lunturan warna bisa dijadikan analogi makna warna sutera biru? Silahkan di amati dan dijadikan pelajaran bersama.  






Warna biru/indigo yang ditengarai sebagai indikasi bahan pewarnaan alami asal daun tarum/indigofera

No comments:

Post a Comment