Sunday, March 21, 2010

keris Sulawesi luk 7.. hulu gading


Description :
Full Length : 35 Cm
Warangka wood : Bira
Type of Blade : luk 7
Type of Hilt/handle : ekor lebah = Hornet tail with curved motive
Hilt material : ivory (elephant tusk)
Assesoris : mendak & selut
Pamor : No motive on the blade

At a glance :
This is a medium size kris from Sulawesi. In Sumbawa island specify in region of Bima (western of Sumbawa island) give a term as Saronggi. It consider as a complete a real structure of kris's performance. As a result there are some atributes parts included. Not only blade, scabbard and hilt. But also a 'copper-ring' set it on between the base of blade and the hilt. Known as kili-kili. All models of kris in sulawesi & sumbawa should be requared this part.

indo-version :
Keris ini berukuran medium, khas model Sumbawa juga Sulawesi. Istilah khusus wilayah kabupaten Bima menyebutnya Saronggi. Ini adalah satu contoh prototipe bangun keutuhan penampilan keris. Karena lengkap disertai kili-kili, yaitu asesoris penyerta antara bilah dengan hulu. 'Cincin' jenis ini menyatukan antara selut dan mendak. Berbeda dengan penampilan keris Lombok yang hanya memakai single asesoris berupa mendak tanpa selut. istilah sebut lokal 'ower-ower'. in-depth : secara fisik bentuk keris ini sama dengan model keris Sulawesi umumnya. Hanya terlihat agak asing pada pangkal bilah. Tampil tanpa bagian ganja. Jenis ini disebut ganja iras, bangun keris menyatu antara bilah dengan ganja. atau tanpa ganja. Garapan bilah seolah ala kadar. Pesi seolah sekedar di susupkan, lalu ditempa pada bagian pangkal bilah yang terlebih dahulu di pilah 2 bidang sebagai wahana jepit tegakan pesi. Tampak pada sisa tempaan material logam masih meninggalkan jejak pola garap. Seperti sudah pernah di rehabilitasi. Semata alibi dari kajian sederhana. Cermati pada pangkal bilah, tersisa format gandik tapi tanpa greneng pada ekor pangkal bilah.
Namun secara keseluruhan masih punya
aura berkat pilihan material gading gajah pada hulu. Bagian gandar sudah mulai renta, tidak awet seperti kayu bira pada bagian pangkal warangka. Sudah layak di restorasi, tentu dengan kualitas yang lebih baik. Poin lebih penting, titik fokus imbang vertikal keris ini masih terbukti.

STATUS : Koleksi pribadi





































































1 comment: