Tuesday, April 14, 2015

Bacan Doko (SOLD)

SPESIKASI

Jenis : Bacan Doko
Bentuk : Oval
Cutting style : Cabochon
Dimensi : 18 x 12.5 x 4.5 (mm)
Color : Dark blue... dan noktah hitam
Clarity : Opaque VS translucent
Origin : Bacan - Sulawesi 
Ring & Size : Stainlees steel -  18/19
Similarity : --


Note : taraf batu masih belum kristal. Kekerasan belum mencapai kadar optimum. Tapi cukup unik untuk dimasukkan jajaran koleksi. Ditilik detil dengan bantuan mata lensa maka permukaan batu terlihat bagian bopeng. Wajar, sesuai dengan kondisi taraf batu yang kerap disebut dalam "masa proses" sebagai batu ber-nyawa. Bukan strata batuan muda yang dominan kandungan kapur dan tidak translucent. Sudah mampu tembus oleh cahaya.
Catatan penting lagi, biar tidak membingungkan, bagian bopeng-bopeng tadi bukanlah sebagai "cacat" bawaan fisik permanen. Secara logis, dipahami adalah sebagai bagian pori-pori. Sebagai 'tabiat' lazim menuju proses tahap lanjut, kristalisasi. Wajar kan!?  Jika debut fenomenal BACAN sangat identik istilah batu hidup/bernyawa. Jika dia ber-nyawa... maka dia(Bacan) perlu memiliki jalan napas tersendiri sebagai media respirasi, sebagaimana bagan 'trakea' penunjang hidup-nya.
Dan poin lebih penting lagi. Cara pengujian konvensional, (menentukan keaslian Batu apa bukan) dengan cara di-bakar, bukan-lah metode tepat yang diterapkan pada bacan. Terutama status batu bacan muda dominan kadar kapur (ciri fisik biasa sangat kusam...prosentase warna cenderung lebih banyak kelabu daripada hijau dan biru, berlaku juga pada Palamea) atau-pun pada situasi bacan yang sedang ber-proses menuju pengerasan sempurna, kristalisasi tahap akhir. Pahami perubahan gradasi kekerasan skala Mohs. Syukur lagi bila kita dilengkapi dengan alat ukur-nya. Dan melakukan pembanding dari varian bacan. Saat Bacan kondisi akhir, translucent dan sudah kristal sempurna, pengujian sekedar sulut api bisa saja dilakukan... jangan pernah terpikir panggang di api unggun. Hehehe......,

Pengalaman saya pribadi... saat melakukan uji bakar, rupa pori pada Bacan muda akan kian merekah. melepuh di permukaan..bahkan bocel lebih parah. Tentu akan pengaruhi drastis perubahan fisik. struktur mineral dan mungkin saja faktor chrysocolla yang sangat rentan bereaksi terhadap perubahan panas. Apalagi perlu di garis-bawahi... panas adalah faktor utama pembentuk mineral batuan. Baik itu secara alamiah... geo-thermal. Terlebih pada kasus pernik secuil batu bacan, keunikan-nya adalah cukup dengan penghantar bantuan panas tubuh pemakai-nya sudah mampu berproses menjadi kristal. Dalam kurun waktu tertentu. Hal yang selama ini menjadi promosi  gencar gemstone bersangkutan... tidak bisa terjadi batu akik lain, meski sudah dipilah dari kondisi bongkahan batuan asal (mentah) dan di-olah jadi mata cincin dan pernik hiasan lain.
Bahkan jangan serta-merta latah, bukankah pada level industri produk batuan mulia strata permata, perlakuan 'panas' juga dibutuhkan untuk meningkatkan esensi keindahan warna. Metode Heating. Karena bagaimanapun tehnologi sejalan dengan muasal proses kejadian dan pembentukan godokan perut bumi. 

Kecuali, anda ingin ber-eksperimen sendiri. Silahkan... tidak ada larangan. Bakarlah bacan anda yang memiliki kadar kekerasan rendah. Klo entar bocel-bocel makin parah.... yah itu bagian dari resiko. Mau bocel-bocel???.... 
Semoga menjadi wacana bermanfaat.  

SOLD OUT

















pencahayaan belakang...  efek translucent

pemotretan sesi outdoor... aura paras berminyak tampak jelas...,



No comments:

Post a Comment