Monday, April 27, 2009
Bukan keluar dari pakem performa...,
sejenak hadirkan kategori transkrip/manuskrip kuno berupa kitab suci Al-Quran, hasil tulisan tangan. meng-optimalikan fungsi blog. memuat aneka item demi item.
Dimensi kitab ini; panjang 33cm, lebar 21cm dan tebal 5 cm.cukup lumayan antik. sekalipun belum sempat saya telusuri muasal dan penanggalan sejak hingga khatam proses penulisannya.
Samak berupa tikar yang dilapisi kertas. sudah merenta... dengan sisi kian terkoyak. Yang menarik masih dilengkapi writing tool box. terbuat dari logam... mungkin campuran nikel dan kuningan.Unik bersanding wadah tinta. Silahkan nikmati aura jadul-nya.
Next,
It doesn't mean to change the performance, but try to optimize the function of this Blog. now I pick it up..., categorize of manuscript or ancient transcript.
It perhaps, Holy Al-Koran which has been created "hand-writing", it have dimension 33cm length, 21cm width and 5cm thickness.Covering by plaited mat then coat with thick paper as hard cover.Really feel an ancient circumstance, torn on several side. Aging habitually.....,
But I still have no chance to track the almanac of serial processing on writing by author.
the paper inside have a smooth texture...brownish color. Some of them have a tiny holes, dig by small insect, book-worm.
The other thing makes interest..., it still accompanied with writing's tool-box. unique shape made from metal. It could be mixture of nickel and brass. Looks nice and more uniquely with small ink's container on the base of.
Feels to be writer.... to conserve the holy verses of the Koran.
Ini awal kalimat singkat di lembar awal...
kotak pena..pada bagian wadah tinta sudah keropos
Note tambahan :
Setelah dipelajari agak detil, baru terungkap bahwa Al-Quran kuno ini tidak memuat lengkap 114 surat. Tapi berisi rangkaian Surah, diawali Surat Al-Fathir (QS : 35) hingga runut surat-surat pendek (Juz Amma) dan di-akhiri surat penutup surah Al-Fatihah. Biasa disebut ayat Al-Matsani.. "tujuh ayat yang di-ulang". Induk dari Kitabullah.. demikian julukan yang lain. Entah apa ini sebagai suatu unsur kesengajaan dari niat sang penulis sehingga memang dipilih awal dan akhir. Konotasi Al-Fathir bermakna Pencipta dan Al-Fatihah berarti pembuka, sang ummul kitab. Jadi agak unik bila justru ditempatkan dibelakang Kitab ini. Tidak seperti format standar struktur runut cetakan surat al-quran versi DepAg-RI.
Agak disayangkan, pada awal ada beberapa lembar yang hilang. Bisa jadi redaksional dan naratif (prakata/preambule) sang penulis ada disitu. Sehingga proses lacak jadi terputus.
Secara kualitas kertas tampaknya sudah cukup baik. karena terlihat dari serat (format bergaris). Usang kecoklatan.. nuansa sepia, kian menambah khas antik.
* Lebih tepatnya kitab ini disebut Tafsir Al-Quran, dapat dibedakan dari jenis pilihan tinta, merah menandakan rangkaian ayat surah, dan hitam merujuk pada pemahaman tafsir (per-kalimat dan kata). Selain tanpa harakat, tafsir juga menggunakan bahasa arab. Cukup menyulitkan bagi saya jika tidak dibantu rekan pondok pesantren.
Awal surat al-fathir (QS : 35)
bandingkan dengan versi DEPAG.. ada huruf yg tidak lengkap pada tulisan basmallah pada versi yang tulisan tangan... (lihat lingkar kanan) barangkali hanya ke"khilaf"an sang penulis yang tidak lengkap menulis huruf akhir basmallah.
bahkan pada lembar-2 awal di surat al-fathir ada upaya lain, entah koreksi ataupun catatan tambahan, tulisan huruf lebih kecil... mungkin ini tindakan dari seorang yg memahami wacana tafsir, dan mungkin pernah sebagai pemilik lintas alih generasi. bisa jadi?
berikut surat Yasin...,
pada celah lembar terdapat tulisan lain...,
termasuk beberapa kata singkat yang mungkin sebagai
Key-Note (catatan kaki)
belum begitu kami pahami, yang jelas tidak merujuk pada batas JUZ.
ini hitam
pada surat-surat pendek JUZ AMMA... malah ada pemakaian "tinta" yang berbeda pada penulisan kata basmallah, perhatikan lingkaran
Perkembangan sastra lama di kehidupan masyarakat Sasak tampak berjalan pesat. Khusus yang berbahasa arab, ada kemungkinan di tumbuh kembangkan di kalangan tokoh Agamawan Islam. Juga kaum santri yang berlatar pendidikan formal pondok pesantren. Ada beberapa manuskrip Al-quran tua yang pernah dimunculkan pada gelaran ajang pameran Museum Nusantara. Kebanyakan masih tulisan tangan. dan penyertaan ornamen hias di surat halaman depan. Dan setiap pergantian alih Surah. Warna yang umum ditemukan dominasi merah-hijau dan kuning. Perkembangan kitab sadur dan hadist merupakan mata rangkai sinergi kebudayaan melayu. Sangat khas Nusantara. Polemik dan adaptasi sastra melalui kunjungan antar pulau. Bahkan perhelatan jauh.. dalam rangka timba ilmu di tanah Haram, Mekkah.
Jika anda menyempatkan kunjung di Museum negeri NTB. Stan etalase yang menampilkan khusus nuansa sastra NTB mudah ditemui. Berdampingan rapat, di arena pajangan sastra klasik lontar, yang di sebut sebagai Takepan. Dan wadah tinta khusus menulis juga tergelar disana. Beda hanya pada ornamen ukir.