mengenal #BATA jaman bahula...,
mau dikatakan asal era #kolonial...ntar dianggap baper masa lalu. padahal, namanya ulas tempo dulu ya gak usah risih. Seolah terbebani aib sejarah... ujung"nya merekayasa alur sejarah, Epik yang gak apik!
Seperti si bata lawasan dengan brand "BENSON" ini. Sayang upaya merunut trek sejarah pabrikan-nya jadi susah. Akibat gak ada database pendukung. Miss link!
Bata berlabel Benson ini selain tebal, juga ukuran lebih bengkak dari standar bata lokal, katakan misal asal KebonTaluk-Lembar. Jenis lempung juga beda. Bisa diliat dari warna yang lebih mutih, agak merah muda. Mengingatkan jenis lempung kategori A yang dulu saat masa bocah di Malang, kerap saja jadi latihan bikin wajah" topeng. Beli bahan-nya di pabrik sentra keramik di bilangan Dinoyo. Berjarak -/+ 15 Km dari rumah Kotalama.
Secara mutu..tentu bata Benson ini lebih alot. Strata bahan bata konvensional sekarang komparasi beda jauh. Secara prediksi bisa jadi dulu-nya kiriman luar daerah. Bukan dari rumah produksi lokalan lombok.
Secara fisik bahan bisa di bedakan. Klo mau diprediksi bisa jadi nama ini 'redup' sejak aturan orde lama tentang Nasionalisasi aset-aset perusahan/jawatan swasta pihak belanda di awal tahun 50-an. Mendekati, berbarengan dengan periodik saat Soekarno melarang musik berbau barat demi melindungi citra budaya asli milik Indonesia. Memberangus Ngak-ngik-ngok...<
Kasta lempung...bisa berbeda dalam terapan produksi keluarannya. Semakin baik...semakin mahal. Seperti halnya saat edisi 80-90 di Lombok. Genteng yang punya 'gengsi' saat itu klo gak 'Pejaten Bali'. atau karang-Pilang Serbejeh.
So, ini cuma warna khasanah saja. Dari segelintir material dasar. klo dikemudiankan bisa mengarah pada konsep arsitektur bergaya art deco, graha madzab Amsterdam-an. Beralih fase modernisme bertajuk Nieuwe Bouwen. Hingga tahap berikut konsep minimalis & fungsional menyesuaikan elemen tropis tradisional.
Jikalau gak mengeja kanal-kanal referensi identik. Alur sejarah itu bakal menyesatkan bahkan bias. Dan kerap membalikkan pada fitrah betapa terBATA-BATA-nya kita oleh kecamuk kepentingan para peracik wira-carita. Ada yang fakta...rekayasa...bahkan mix-match HOAX yang dipercayai sejumlah kalangan mainlander. Terkesima ...kagum berjamaah. Padahal cuma dibungkus penghantar kata-kata manis. Nina bobok...terbuai-buai....,
NB : eh, secara literlijk bak tabiat Kawula jaman Now...daripada susah..bilang saja ini produk bata punyak musikus George Benson. Kelar...cukup jadi bekal pengantar tidur. Ngiler di bantal...sambil ngeprint 'behe' membentuk poligon gili cantik.
(asal : Liputan Facebook mandiri)