Pernah menjadi peluang yang berarti bagi saya pribadi. Adalah mengabadikan 3 buah keris pusaka yang konon merupakan peninggalan kerajaan Sumbawa. Secara trah, pemiliknya masih garis keluarga kerajaan.
Salah satu item, warangka-nya terbungkus dengan bahan warna ke-emas-an(kuningan, tembaga ???) bermotif ukiran indah. Bergaya Ladrangan khas Sumbawa yang juga masih mengadopsi tipe khas keris ala Sulawesi. Keindahan penampilan keris mewah seperti ini biasa disebut keris "Tataparang". Pegangan para sultan di jajaran pulau Sumbawa. Ada beberapa istilah pembeda. Di Kesultanan Bima disebut Lasamparaja, di Kesultanan Dompu bernama Balaba. Sedang pegangan para sultan Sumbawa berjuluk Baruwayat.
Bentuk Hulu (handle) menyerupai model ekor lebah. Ikon pertama berbahan kayu dan dilapisi (mungkin) lempeng emas yang dibentuk sesuai bentuk Hulu. Bertatah aneka jenis batu-batuan. Hulu pada keris yang berwarangka lapis perak tampil sedikit lebih bersahaja. Namun berpenampilan unik, material gading dan batu berwarna biru. Bentuk hulu tetap menyerupai kurva ekor lebah, hanya sedikit lebih ramping ujung. Sebagian referensi mengatakan model hulu lebih mendekati bentuk kepala burung. dan Batu-Biru bisa di andaikan sebagai mata.
Pada keris terakhir penampilan warangka lebih sederhana lagi. Tanpa hiasan apapun. dan bentuk Hulu sedikit keluar dari pakem khas biasanya. Berbahan material Tanduk. Ternyata menurut pemiliknya sengaja telah di salin. Sekedar upaya bangun kreasi saja. Meskipun secara pengamatan para komunitas ahli keris (aliran purist) tentu dianggap menyalahi pakem tradisi. Baik ikatan sejarah runut silsilah taste daerah muasal, tentu juga kode etik performa. Agak salahi "kodrat" resmi.
Adapun bentuk bilah, keris pertama memiliki tipe lurus, keris ke-2 tipe luk (liuk) berjumlah 9. Sedang keris ke-3 bertipe luk 5. Perihal jenis pamor, ketiga-nya memiliki bentuk pamor yang sama, yaitu "susun gunung".
Silahkan menikmati....,
Salah satu item, warangka-nya terbungkus dengan bahan warna ke-emas-an(kuningan, tembaga ???) bermotif ukiran indah. Bergaya Ladrangan khas Sumbawa yang juga masih mengadopsi tipe khas keris ala Sulawesi. Keindahan penampilan keris mewah seperti ini biasa disebut keris "Tataparang". Pegangan para sultan di jajaran pulau Sumbawa. Ada beberapa istilah pembeda. Di Kesultanan Bima disebut Lasamparaja, di Kesultanan Dompu bernama Balaba. Sedang pegangan para sultan Sumbawa berjuluk Baruwayat.
Bentuk Hulu (handle) menyerupai model ekor lebah. Ikon pertama berbahan kayu dan dilapisi (mungkin) lempeng emas yang dibentuk sesuai bentuk Hulu. Bertatah aneka jenis batu-batuan. Hulu pada keris yang berwarangka lapis perak tampil sedikit lebih bersahaja. Namun berpenampilan unik, material gading dan batu berwarna biru. Bentuk hulu tetap menyerupai kurva ekor lebah, hanya sedikit lebih ramping ujung. Sebagian referensi mengatakan model hulu lebih mendekati bentuk kepala burung. dan Batu-Biru bisa di andaikan sebagai mata.
Pada keris terakhir penampilan warangka lebih sederhana lagi. Tanpa hiasan apapun. dan bentuk Hulu sedikit keluar dari pakem khas biasanya. Berbahan material Tanduk. Ternyata menurut pemiliknya sengaja telah di salin. Sekedar upaya bangun kreasi saja. Meskipun secara pengamatan para komunitas ahli keris (aliran purist) tentu dianggap menyalahi pakem tradisi. Baik ikatan sejarah runut silsilah taste daerah muasal, tentu juga kode etik performa. Agak salahi "kodrat" resmi.
Adapun bentuk bilah, keris pertama memiliki tipe lurus, keris ke-2 tipe luk (liuk) berjumlah 9. Sedang keris ke-3 bertipe luk 5. Perihal jenis pamor, ketiga-nya memiliki bentuk pamor yang sama, yaitu "susun gunung".
Silahkan menikmati....,
How they stand.... the Balancing performance
