Tuesday, February 26, 2013

Keris Lombok - Sempana luk 9

Karakteristik :
overall length : 62 Cm
Blade's length : 43 cm
Dapur style :  -
Angkup : tolang paok
Hilt length : 12 Cm
Wooden material :  Kayu Purnama
Type of Hilt : Bondolan
Type of blade : luk 9 ( curvaceous blade )
Pamor / blade motive : Non motive

Deskripsi singkat :
Secara bangun fisik keris ini mirip dengan pakem umum keris lombok lain. Pegangan bentuk tembem yang  disebut bondolan. Angkup bentuk tolang paok. Lebih mengarah tampilan style Gayaman. Sedikit beda adalah opsi bahan kayu. Ber-material kayu purnama. Sedikit lebih berat bobotnya dibanding kayu Timoho/Berora. Terlihat pori permukaan kayu lebih padat. Namun lebih ringan jika dibanding Kemuning atawa Kayu Bira. Pola motif legam (pamor kayu) juga menunjukkan eksotisme tersendiri. Pada bagian angkup terlihat pola linier tebal. Dibagian handel (Danganan/Dande) menyerupai lingkar tompel. Sementara di bagian gandar terlihat pola alur serat diagonal. bukan bentuk utuh... tetapi merupakan rekayasa 'mozaik' memanfaatkan residu kayu sejenis. Alur serat linier ini pada kayu purnama sebagian orang menjuluki inisial "kendit".
Ada istilah lain yang menyebut dapur keris ini tipe Sempana Kalentang. Merujuk pada buku dengan judul "Bentuk & gaya Keris NTB".  Khusus pada tipe keris luk 9. Segi fisik yang mudah ditandai adalah bentuk luk terlihat lekuk yang tidak dalam. Agak kontradiktif dengan sebutan yang beredar umum. Komunitas Bali menyembut istilah nyempane merujuk pada cara penyisipan keris di pinggang. Bagi kalangan lokal sasak lebih kenal dengan istilah keris Selepan. Nyelep adalah cara menyelip keris di pinggang dengan posisi miring ke kanan. Secara gramatikal menjurus pada "masa tertentu" ketika lelaki masih dominan, dan dianggap lumrah menyandang keris, pergi ke manapun. Artinya identik keris sebagai senjata.  Memang dipersiapkan untuk disandang. Dipergunakan bila mana perlu. Kondisi emergensi.. kritis. Tentu akan beda konotasi dengan era masa kini.
Keris, toh tidak lagi dipandang sekedar benda senjata biasa, sebagai perkakas tarung. Melainkan sebagai benda cagar budaya. Ikon seni yang patut dilestarikan. Secara leksikon, ada tata cara penempatan selain selepan, ada kategori Singkuran. Menyelipkan di punggung belakang... lebih sering terlihat pada prosesi upacara adat. Biasa dikenakan size keris 30cm ke-atas.
Jadi, varian istilah sempane atau selepan, tidak lepas dari pembauran budaya yang melatar belakangi dimasa lalu. Perihal unsur penetrasi dampak kultur perkerisan khas Nusantara, khususnya alur Barat. Sinergi simbiosis dan estapet sejak dari Jawa..Madura.. Bali hingga Lombok. Kadang kontradiktif sekaligus purna rupa khazanah budaya bidang metalurgi.

Secara penampilan luar, warangka bukanlah tipe lawas. Tapi bangun baru. Memadu-padankan bilah kuno sebagai satu kesatuan bangun utuh. Dan ini lumrah saja dianggap sebagai upaya restorasi. Legam pada bilah meninggalkan jejak eks hasil warangan. Sekaligus terbaca jejak olah tempa khas bahula. Bungkul lis tengah bilah. Permukaan serat bilah terlihat kasar...ceruk dan ritmik bopeng. Efek panas bara dan celupan air. Jejak udara yang terjebak dibilah. Selama proses bikin.
Pigmen kayu adalah penampilan aseli purnama. Tanpa dipoles bahan warna pelitur khusus. Hanya disemprot pelindung transparasi. Demi tercapai nuansa alami. Semoga kelilipan... silahkan cuci-mata! 











selut.... berupa cincin perak dengan sematan batu




terlihat sambungan antar lempeng kayu...,



detail on blade... non pamor

vertikal balancing





Sunday, February 3, 2013

Keris Lombok - Dapur Pasopati

Karakteristik :
overall length : 60 Cm
Blade's length : 40 cm
Dapur style : Pasopati
Hilt length : 11 Cm
Wooden material : Berora Pelet / Timoho
Metal sheath material : silver
type of Hilt : Bondolan

Deskripsi singkat :
Seperti umumnya keris Lombok. Kontruksi utuhnya sesuai dengan pakem standar lengkap. Kayu Berora pelet dengan motif porong (istilah lokal). Angkup berwujud tolang paoq (biji mangga). Danganan (handel) disebut bondolan, bentuk sedikit gembul, pangkal ujung tumpul, sisi halus membentuk segi 6. Yang pada ujung ditutup hiasan cincin atau biasa disebut kili-kili dalam bahasa lokal sasak. Kili-kili ini merupakan perpaduan selut dan mendak. 
Dapur bilah lurus bertampang tipe Pasopati. Pesona hunus bilah tirus memanjang. Merujuk ensiklopedi keris, disebutkan ciri dapur Pasopati adalah memakai ricikan - kembang kacang - lambe Gajah - Sogokan rangkap, dan terdapat greneng. Pamor bilah sekilas mirip pamor rante (rantai/chain). Atau istilah jawa disebut pamor Bendo Sagodo. Bahkan cenderung multi pamor. Terlihat pada sisi bilah lain tampak pamor Udan Mas... formasi noktah 2-1. Kerap dimaknai secara filosofis mengandung aura Kesejahteraan & limpah rejeki.
Dapur pasopati klo dalam istilah komunitas bali disebut cacaran. Termasuk kategori sandang pakai, selepan istilah sasak. Sementara orang Bali menyebutnya nyempane.
Segi eksotis yang lain pada keris ini adalah penyertaan cover gandar. Berupa hiasan berbahan silver yang dinamai pendok (basa jawa). Bermotif bunga dan sulur (patra), bentuk tumbuhan rambat yang umum ditemui pada motif carving khas nusantara. Agak berbeda, pada gandar bagian depan, pendok hanya tersemat antara ujung dan pangkal gandar. Menyisakan ruang pandang luas memperlihatkan performa kayu timoho. Sedang pada belakang gandar, pendok menutup seluruh bagian gandar. Tehnik garap pendok seperti tehnik cetakan cor dan kinerja tatahan.





angkup depan formasi pendok.. hiasan perak memberi celah khusus untuk
menampilkan nunsa kayu timoho...



Hanya bagian belakang angkup yang tertutup cover perak...







Keris ini multi-Pamor.. tampak pada tengah bilah menuju ujung terdapat pamor UDAN MAS

sisi lain bilah tampak pamor yang beda...
Pamor rante / Bendo Sagodo