Tuesday, November 23, 2010

FS : badik single....,

Kind of Item : Badik - ancient
origin region : Maros ~ Sulawesi
Total length : 22 cm
Blade length : 14,5 cm
Motive : wrought Iron - metal handiwork
kind of metal : Luwuk (sulawesi' district)
Wooden sheath : Kemuning (Murraya paniculata)

price : Rp 1.600.000,- ( include shipping cost Indonesia zone only)




vertical balancing...,

Perfect's horisontal balancing



closed up motive wrought of metalurgi....,

Wednesday, November 10, 2010

Duo-Badik...detil performa bilah.

Menyambung bahasan posting sebelumnya perihal duo-badik. Upaya kini lebih untuk mengamati detil pakem standar garapan bilah. Wacana pendahulu, saya sempat dibingungkan si badik maros yang se-olah miliki 'cacat' pada bilahnya. Sedikit ada gores lurus, prediksi sebelumnya ini adalah upaya oknum pemilik (sebelum saya) yang ingin memotong sang Badik. Sebab tabiat seperti itu kerap terlontar pada beberapa pemilik badik. Umumnya, sebagai hitungan kadar khusus. Semacam istilah tayuh pada komunitas keris Jawa.

Namun sejak kedatangan hibah keris ke-dua, tipe duo-maros ini seperti mengungkap gambaran fisik terlahir. Ke-2 bilah ternyata memiliki kesamaan paras bilah. Baik alur pamor maupun bahan material (maaf belum terdeteksi juluk lokal - khas penamaan pamor polobessi). Yang paling signifikan justru "retakan" horisontal pada kedua bilah, kurang-lebih persis di tengah hunus bilah.

Apakah ini sebagai ada pemaknaan tersendiri? stempel karya metalurgi dari sang panre (istilah empu penggarap keris/badik region Sulawesi), mungkin saja. Tentu akan menjadi penceerahan yang berharga andai ada pihak yang bisa mengungkap misteri retak bilah ini.
At least, secara gamblang silahkan amati langsung pada derep gambar terlampir....,






zooming... perhatikan retakan alur atas-bawah
yang terlihat seperti memotong bilah badik




Thursday, November 4, 2010

identifikasi duo-badik....,




Kasus rada unik,
Kali ini saya dihadapkan pada identifikasi 2 badik yang sejenis. Pada inset, tampak yang sudut kiri merupakan badik saya terdahulu. Liat wacana berjudul "Badik Polos ala Maros".
Reuni dua karya senjata tradisional. Rasanya komentar yang paling sesuai wacana. Secara pakem standar produksi terlihat sangat mirip. Baik penggunaan jenis kayu (kemuning) maupun motif ukir sederhana pada profil pangkal warangka (sheath). Bentuk hulu total sama, hanya berbeda pada guratan lis pada pangkal hulu. Triple garis dan dual garis. Termasuk bentuk ujung sarung. satu tegas runcing... dan tipe ke-2 tampil tumpul. Selebihnya ikuti melalui segmentasi foto terlampir.
Perbedaan paling kentara adalah pada performa bilah. Badik Maros tipe ke-2 ini lebih terlihat alur pamor-nya. Lapisan jenis logam dengan permukaan rata (flat-coating) tidak begitu terlihat seperti jenis badik tipe pertama. Lebih spesifik, ke-2 bilah memiliki 'tanda' khas. Seperti bekas alur potongan. Mungkin menjadi stempel khusus sang panre. Bahkan sisipan 'pesan' identikal pembeda dari karakteristik si kreator.
Di bahasan sebelumnya telah saya singgung, badik pertama ber-warangka tirus, saya dapatkan di jajaran kios barang antik. Sementara badik ke-2 (ber-warangka ujung tumpul) merupakan limpahan hibah dari kerabat dekat. Secara dramatik, pertemuan dua badik ini ber-muara di jajaran koleksi pribadi. Be my guest... as dual-core family!

purna rupa bilah...

duo-badik... closer!!!

motif ukir pangkal bilah


beda tipe ujung warangka (sheath)



perhatikan beda rupa hunus bilah...,

titik balancing.... not bad!

beda spesifik pangkal bilah...